Padahaltulang sebagai penyusun sistem gerak manusia sangat keras serta tidak dapat dibengkokkan. Ternyata, itu semua terjadi karena pada penyusun sistem gerak kita terdapat sendi. Sendi adalah tempat bertemunya dua tulang atau lebih. Dengan adanya sendi, hubungan antara tulang-tulang tubuh dapat digerakkan.
ILMUBUDAYA DASAR BAB VI MANUSIA DAN PENDERITAAN Penderitaan dan Contohnya Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekertadhraartinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dalam kehidupan manusia sering terjadi seiring berkembangnya kehidupan manusia tersebut.
jawaban Menghirup oksigen Paus memiliki paru-paru dan mereka bernapas melalui lubang di tengkorak mereka ketika keluar dari air. Untuk diketahui, beberapa spesies paus bisa bertahan di bawah air hingga 90 menit, meskipun mayoritas hanya mampu menahan napas 20 menit dan bisa juga dengan memuncratkan air dari lubang diatas tubuhnya dan naik ke atas permukaan air laut untuk melakukan pernapasan
176Likes, 60 Comments - LinkAja Syariah (@layanansyariahlinkaja) on Instagram: "Namanya juga manusia, tempatnya khilaf, salah, dan lupa. Tapi gapapa, yang penting kita langsung"
Manusiaadalah tempat salah dan lupa. Maka kesalahan paling fatal dari seorang anak manusia adalah: merasa paling benar. Tidak ada kesalahan sefatal kesalahan itu. Hari ini saatnya menghilangkannya
H9Z6jq. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Lupa terkadang bisa mengacaukan keseharian kita sebagai manusia, bayangkan saja saat sedang ujian kita tiba-tiba lupa materi yang sudah kita pelajari minggu lalu. Tetapi di sisi lain, lupa juga bisa menjadi suatu keuntungan bagi kita, bayangkan saja jika kita tidak bisa melupakan kenangan-kenangan buruk saat bersamanya yang telah mengkhianati kita. Akan sangat sedih, bukan? Lantas, apa sih yang menyebabkan kelupaan pada manusia?Pada dasarnya, lupa bisa terjadi karena kita gagal memanggil kembali memori yang sudah tersimpan. Para Psikolog menyatakan ada 5 alasan ilmiah mengapa kita bisa Decay.Ingatan kita akan suatu informasi akan mengalami penurunan seiring berjalannya waktu. Bahkan, ingatan tersebut dapat hilang jika tidak digunakan. Namun, memori ini tidak berlaku pada memori prosedural yang membutuhkan kemampuan motorik seperti cara berenang. Umumnya, memori prosedural seperti cara berenang dapat diingat sepanjang hayat walaupun Anda tidak pernah masuk ke kolam renang selama beberapa tahun. Nah, siapa nih mahasiswa semester akhir yang sering susah mengingat kembali materi-materi di semester 1? Mungkin saja kalian mengalami kemunduran atau decay karena tidak pernah mengulang materi-materi dari semester awal. Tergantinya Memori Lama dengan Memori Baru. Informasi baru yang masuk ke dalam memori kita bisa saja menghapus memori lama. Sama halnya seperti video yang tersimpan di dalam handphone kita yang dapat tertimpa oleh video-video baru. Sehingga, video lamapun akan susah dicari atau butuh waktu yang lama untuk Interferensi adalah salah satu teori yang menyatakan bahwa lupa disebabkan oleh hal yang serupa atau mirip dari suatu informasi saling bercampur. Jadi, informasi yang baru saja kita terima sebenarnya sudah ada di dalam memori kita, tetapi memori kita mengalami kesulitan untuk membedakan informasi yang baru kita terima dengan informasi-informasi lama yang mirip dengan informasi baru. Interferensi ini sering terjadi dalam hal mengingat fakta mutlak seperti terdapat dua jenis, yaitu reproactive interference dan proactive interference. Kedua jenis ini memiliki konsep yang hampir sama. Reproactive interference adalah kejadian ketika informasi baru yang kita simpan membuat kita kehilangan atau kesulitan mengingat memori yang lama. Kalian pasti pernah salah memanggil nama orang yang baru saja dikenal, bukan? Contohnya, Anda baru saja berkenalan dengan seseorang yang bernama Linda disuatu acara. Setelah itu, Anda berkenalan dengan orang lain yang bernama Lidia. Lalu, Anda menghabiskan waktu beberapa menit untuk berbincang dengan beberapa orang lainnya. Setelah berbincang-bincang, Anda bertemu lagi dengan Linda, alih-alih memanggilnya Linda, Anda justru memanggilnya Lidia. Dalam hal ini, berarti nama Lidia sudah menginterferensi nama Linda sehingga Anda mengalami kesulitan mengingat nama yang lebih dahulu Anda Interference adalah kejadian ketika informasi lama yang tersimpan dalam memori mengganggu ingatan dalam mengingat informasi baru. Contohnya, Anda selalu menyimpan kunci mobil di meja kamar, lalu Anda melakukan perubahan dengan menyediakan gantungan khusus kunci di dekat pintu keluar-masuk rumah agar lebih mudah dan cepat jika hendak pergi. Tetapi ternyata saat hendak pergi, alih-alih langsung menuju ke pintu keluar-masuk rumah, Anda justru pergi menuju kamar untuk mengambil kunci mobil. Hal ini terjadi karena informasi lama yakni "kunci mobil terletak di meja kamar" masih mengganggu ingatan sehingga sulit untuk meningat informasi baru yakni "kunci mobil terletak digantungan dekat pintu keluar-masuk."Cue-Dependent ForgettingCue-dependent forgetting atau disebut juga retrieval failure adalah kegagalan dalam memanggil kembali informasi yang tersimpan di dalam memori karena kurangnya petunjuk atau poin-poin yang dapat membantu dalam menemukan informasi. Perumpamaannya nih, Anda berusaha mencari buku diperpustakaan tetapi tidak tahu nomor referensi atau nomor panggil buku tersebut, tidak tahu nama penulisnya, dan bahkan tidak tahu judulnya apa. Buku yang Anda cari secara pasti ada di sana, tetapi tidak mungkin ditemukan karena tidak ada petunjuk mengenai buku tersebut. Untuk itu, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu cue atau isyarat dari buku tersebut. Bagaimana dengan contoh dalam kehidupan nyata? Nah, kalian pernah nggak sih lagi jalan-jalan di Mall, tiba-tiba ada yang menyapa? Saat disapa, Anda dapat menemukan wajah orang tersebut di memori Anda, tetapi tidak dapat menemukan siapa nama orang tersebut. Lalu Anda berusaha mengingat melalui beberapa petunjuk seperti "Aku kenal dia saat SMP atau SMA, ya? Aku kenal dia saat berada dalam ekskul apa, ya?" Kondisi mental dan mood juga dapat berperan sebagai suatu petunjuk dalam mengingat memori. Hal ini disebut dengan mood-congruent memory dimana seorang individu cenderung meningat pengalaman yang konsisten dengan mood-nya pada saat ini. Jadi, saat Anda merasa bahagia, Anda akan cenderung mengingat kejadian-kejadian yang bahagia juga. Begitupun sebaliknya, saat Anda sedang merasa sedih, Anda akan cenderung teringat dengan kejaidan-kejadian menyedihkan lainnya yang mana akan menciptakan kesedihan yang lebih mendalam dan adalah tindakan mendorong informasi atau memori yang mengancam dan menyakitkan untuk keluar dari kesadaran. Represi ini terjadi tanpa disadari untuk melindungi ego, sehingga berbeda dengan kelupaan yang disengaja. Contoh paling sederhana dari represi adalah fobia. Seseorang pernah digigit binatang anjing saat masih kecil. Sehingga, ia memiliki fobia terhadap anjing. Tetapi saat ditanya mengapa ia memiliki ketakutan berlebih terhadap anjing, ia tidak bisa menjelaskan karena ia tidak ingat darimana rasa takut itu berasal. "Lupa" dalam Pandangan Agama IslamDalam agama islam terdapat suatu pepatah yang terkenal, yakni "Manusia adalah tempatnya salah dan lupa." Beda halnya dengan psikologi yang menekankan lupa pada gagalnya memanggil kembali memori, dalam Islam, fenomena lupa lebih dikaitkan pada lalainya manusia dari mengingat Sang Pencipta, Allah swt. Terdapat beberapa penjelasan dalam AL-Quran mengenai lupa. Yakni lupa yang disebabkan oleh sikap seseorang yang telah dikuasai setan Qs. Al-Mujadalah ayat 16, lupa karena mendustakan Allah swt. Qs. AL-A'raf ayat 146, lupa karena kemunafikan Qs. At-Taubah ayat 67, dan lupa karena mengikuti hawa nafsu Qs. Al-Kahfi ayat 28. 1 2 Lihat Pendidikan Selengkapnya
Sugeng Enjing… eh salah, Wilujeng Sumping eh salah, Baisukan eh salah…., Good Morning eh salah…, Günaydın! eh salah, Ohayōgozaimasu eh salah…. annyeong haseyo eh salah, shobahul khoir eh salah…. ah Selamat Pagi Indonesia… Assalamu’alaikum warohmatullah wabarokaatuh Judul di atas adalah terjemahan dari pepatah Arab yang sangat populer yaitu Al Insaan mahalul Khatha’ wan Nisyaan – Manusia tempatnya salah dan lupa dan pepatah ini seringkali menjadi dalil “pembenar” diri bagi orang yang melakukan kesalahan dan lupa akan sesuatu. Pepatah itu tak salah karena memang ada landasannya, yaitu hadits riwayat Imam Turmudzi َ كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ Setiap anak Adam pernah berbuat salah dan sebaik-baik yang berbuat salah adalah yang bertobat dari kesalahannya. HR. At Tirmidzi no. 2499, Hasan Ada juga hadits riwayat Ibnu Majah “Sesungguhnya Allah menghapuskan dari umatku dosa ketika mereka dalam keadaan keliru, lupa dan dipaksa.” Muncul kemudian pertanyaan bagaimana dengan orang yang pura-pura lupa? Apakah dia juga juga dianggap tidak berdosa? Jawaban Tegas adalah BERDOSA, bahkan dosanya bisa berlipat karena telah melakukan kebohongan pada publik apalagi bila dia juga merugikan orang lain. Dan sayangnya, tipe “pura-pura lupa” seperti ini mulai “dianggap biasa” di jaman ini, Kita sering melihat, di sidang pengadilan biasanya pada kasus korupsi, para terdakwa kebanyakan akan menjawab “saya lupa.” ketika Hakim bertanya. Dalam kasus di luar pengadilan, malah lebih banyak lagi. Al-Insaanu Mahallu al-khatha` wa al-nisyaan Manusia itu tempatnya salah dan lupa. Ungkapan di atas menjadi pertanda bahwa sesungguhnya, tak ada satu pun manusia yang ada di dunia ini luput dari kesalahan atau tak pernah berbuat dosa. Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, sebagai seorang Nabi yang telah dijaga kesalahannya oleh Allah al-Ma’shum dan diampuni dosa-dosanya, pernah melakukan kekhilafan. Salah satunya sebagai berikut. Saat Rasulullah SAW sedang menerima tamu para pembesar Quraisy dan sedang berbincang-bincang, tiba-tiba datanglah di hadapannya seorang laki-laki buta yang bernama Abdullah bin Ummi Maktum. Laki-laki ini bermaksud menanyakan sesuatu kepada Rasulullah SAW. Namun, beliau merasa tidak suka’ dengan kedatangan Ibnu Ummi Maktum ini sehingga beliau terlihat bermuka masam. Atas sikap Rasulullah SAW ini, Allah lalu menegurnya melalui firman-Nya dalam surah Abasa [80] 1-42. Bahkan, para nabi dan rasul lainnya juga pernah berbuat kekeliruan. Misalnya, Nabi Adam memakan buah khuldi, Nabi Yunus meninggalkan kaumnya, Nabi Musa membunuh lelaki keturunan Bani Israil, dan lain sebagainya. Ini semua menunjukkan bahwa manusia memang tempatnya salah dan keliru. Bila diperhatikan, kata manusia’ yang dalam bahasa Arab berasal dari kalimat nisyan dengan jamaknya Al-Insaan memiliki makna pelupa. Hal ini menunjukkan bahwa pada prinsipnya manusia itu suka lupa, lalai, salah, dan khilaf. Karena itu, benarlah bila dikatakan, manusia itu tempatnya salah dan lupa. Tapi… ingat ya, jangan menjadikan “salah dan lupa” ini sebagai alasan pembenar dalam kasus apapun. contoh bacaan mad arid lissukun huruf alif 10 cobtoh huruf alif lam pomariah dlm suroh an misa أنت تلميذة تلميذة ....... فاطمة 5. sebutkan hikmah isi pokok kandungan al Qur'an! jawab أنت تلميذة تلميذة ....... فاطمة 8. ....... طالبة artinya musyabaqah adalah sebutan untuk bahasa Indonesia nya هاجر fadilah atau keutamaan surat al Muawwiyatan? لا أريد أن أتحدث معك فقط بما يكفي يمكنني أن أنظر إليك كما لو كنت في الجنة Artinya .. Semua diantara kita tentu mempunyai setiap manusia tentu pernah berbuat suatu kekhilafan ataupun dosa,sekecil apapun ada seorang manusiapun yang terbebas dan luput dari dosa. Allah,disamping menciptakan manusia dengan kesempurnaannya,juga menciptakan kelemahannya وخلق الانسان ضعيفا Dengan kelemahan kelemahan yang dimiliki manusia itu,tentu sangat berpotensi melakukan kesalahan yang baik kata Rasul,bukan orang yang tidak pernah berbuat kesalahan,tapi orang yang baik itu adalah orang yang menyadari kesalahannya,lalu menyesali, lantas memohon ampun dan bertaubat kepada Allah seraya berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Manusia adalah tempatnya salah dan lupa الانسان محل الخطاء Maka pantas predikat itu selalu melekat pada diri ahli etimologi bahasa mengatakan bahwa terbentuknya kata manusia dalam bahasa indonesia,erat hubungannya dengan “qaidah lughatil Arobiyyah”,ما berarti sesuatu,hal,perkara,apa – نسيان berarti manusia berbuat salah maka sesungguhnya ia telah berjalan kearah yang salah manjauhi jalan yang telah untuk bisa berjalan lagi di jalur yang benar maka ia harus “kembali”,itulah kita mau pergi ke Jakarta tapi berjalan ke arah Surabaya,maka satu satunya jalan yaitu kita berbalik arah kembali. كل يني ادم خطاء وخيرالخطائين التوابون “Setiap Bani Adam itu bersalah,dan sebaik-baik orang yg bersalah yaitu bertaubat. Allah sangat mencintai orang-orang yang kembali/bertaubat seseorang diberi umur yang panjang oleh Allah,hakikatnya Allah sayang kepada orang Dia memberi kesempatan ia jika ia berbuat dosa untuk nggak usah heran,kalau ada orang yang kita anggap banyak dosa dan maksiat yang ia lakukan,tapi umurnya justru bentuk kasih sayang Allah والله يحب التوابين ويحبب المتطهرين “Dan Allah mencintai orang orang yang bertaubat,dan orang-orang yang mensucikan dirinya” Suatu dosa dan kemaksiatan apabila dilakukan berulang-ulang akan mengikis habis sabda Nabi bahwa keimanan akan terlepas ketika seseorang berbuat dosa atau contoh,seseorang yang membunuh untuk pertama kalinya,akan merasa tidak nyaman,tak tentram hidupnya dan senantiasa dihantui oleh rasa bersalah serta ketakutan yang luar biasa ketika ia melakukan pembunuhan pertama ketika dia membunuh untuk kali yang kedua,maka lambat laun rasa itu akan sedikit demi sedikit manakala ia melakukan pembunuhan yang ketiga,empat dan seterusnya,maka ia akan ia akan merasa terbiasa dan seakan “enjoy” dalam dosa,yang apabila kita terus lakukan tanpa upaya kita untuk pertaubatan,maka kita tidak pernah merasa bahwa itu adalah suatu kesalahan,tanpa penyesalan sedikitpun. Beruntunglah orang yang selalu menjaga kesucian dirinya dengan senantiasa memperbaharui keimanannya dengan beristighfar dan bertaubat dari dosa dan bersabda علمة سقاوة اربعة نسيان الذنوب الماضية وهي عندالله المحفوظة وذكرالحسناةالماضية ولايدرى اقبلت ام رد توالنظر الى من فوقه فى الد نيا والى من دونه فى الدين “Ciri-ciri kecelakaankerugian itu ada empat Melupakan dosa-dosa yang telah lalu,padahal ia masih tersimpan disisi Allahbelum pernah ditaubati,Menyebut-nyebut kebaikan yang telah dilakukan,padahal ia tidak tahu apakah amalankebaikannya itu diterima atau ditolak,Melihat kepada yang lebih unggultinggi/suksesdalam hal dunia,dan melihat kepada orang yang lebih rendah dalam urusan Agamanyaakhiratnya”. Al Hadits والله اعلم بالصواب Terkait
manusia tempatnya salah dan lupa